Tryout.id
Penanganan Autisme Sejak Dini Lebih Baik

Penanganan Autisme Sejak Dini Lebih Baik

1 Jan 2020
1952x
Ditulis oleh : Admin

Autisme sudah bukan hal baru di telinga masyarakat. Akan tetapi, masih ada kesalahpahaman di tengah masyarakat terkait dengan autisme. Misalnya, anggapan bahwa anak autisme dapat muncul sebagai pribadi yang penuh bakat (bright), bahkan jenius. Padahal, sebagian besar anak autis memiliki IQ di bawah rata-rata.

Berdasarkan kemampuan kognisinya, penderita autisme terbagi ke dalam tiga kelompok, low functioning (IQ <50), middlefunctioning, serta high functioning (IQ 70-90).

Biasanya, autis yang mampu berkomunikasi atau yang memiliki bakat berada di level high functioning. Sedikit sekali (<5-10%) penderita autisme dengan level IQ normal atau level IQ di atas rata-rata. Pemahaman masyarakat terkait dengan autisme masih kurang. Misalnya, kebiasaan mencari referensi dari media sosial yang kadang tidak terjamin kesahihannya.

Gejala awal autisme selalu terlihat dari gangguan kebahasaan. Anak dapat bersuara tetapi tidak berbahasa sehingga tidak bisa digunakan untuk berkomunikasi. Mereka biasanya tidak interaktif, tidak ada feedback. Ada gangguan komunikasi yang berat sehingga kemampuan untuk berkomunikasi terbatas. Gejalanya diawali dari keterlambatan bicara.

Akan tetapi, tidak semua penderita speech delay langsung didiagnosis autisme. Speech delay adalah salah satu gejala dari autisme karena anak yang terlambat bicara bisa karena banyak sebab seperti tuli, disabilitas intelektual, dan berbagai sindrom lainnya.

Dalam situasi seperti inilah bantuan profesional dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis dan mengenali apakah seorang anak menyandang autisme atau bukan. Jangan sampai salah mengenali disorder-nya karena bila salah maka akan salah kelola (penanganan).

Selain gangguan komunikasi berat, gejala umum anak dengan autisme adalah gangguan interaksi sosial yang juga berat. Mereka tidak memahami share enjoyment, tidak mampu menginisiasi jalinan informasi dan mempertahankannya. Dalam arti lain, cuek pada lingkungan sekitarnya.

Berdasarkan gangguan interaksi sosialnya, penyandang autisme juga terbagi dalam tiga kelompok. Aloof yakni anak autis yang benar-benar asosial, tidak dapat melakukan interaksi, lalu pasif yakni mereka yang dalam berinteraksi perlu bantuan orang lain dan interaksinya pun berlangsung sangat singkat, serta kelompok active but odd yaitu anak yang memiliki interaksi sosial tetapi cenderung aneh.

Untuk kelompok terakhir, akan cukup sulit juga membedakannya dengan perilaku anak ADHD (Attention Deficit Hiperactivity Disorder) yang biasa disebut hiperaktif. Bedanya, anak dengan ADHD memiliki IQ normal.

Selain gangguan komunikasi dan interaksi, didapatkan gejala-gejala perilaku maladaptif dalam bentuk gaze yaitu menatap dengan cara seperti melirik, body rocking, serta spinning atau berputar-putar tak keruan.

Ada dua terapi terpilih berdasarkan perkembangan ilmu medis terkini yang baik diterapkan pada penyandang autisme, yaitu terapi perilaku dan farmakoterapi. Terapi perilaku bertujuan untuk meningkatkan kemampuan interaksi anak autis dan targetnya agar anak mampu melakukan interaksi dengan lawan bicaranya dan berkurangnya gejala perilaku maladaptif.

Terkadang, orangtua tidak sabar. Maunya anak dengan autisme langsung diterapi wicara, padahal tahapan sebelum terapi wicara masih banyak. Anak harus mengerti kepatuhan dulu, memahami instruksi dulu, baru kemudian dapat dilakukan terapi wicara.

Hal terpenting dari perkembangan anak dengan autisme adalah keterlibatan orangtua. Kerja sama antara orangtua, terapis, dan dokter anak sangat membantu kemajuan interaksi penyandang autisme. Anak tidak akan selamanya datang ke tempat terapi, jadi setting terapi harus meluas termasuk lingkungan rumah. Oleh karena itu, perlu orangtua yang pembelajar, bisa bekerja sama dengan program dari terapis, ikut parenting session, dan berkumpul dengan parents support group.

Waktu adalah musuh utama penanganan untuk anak berkebutuhan khusus. Kenali perilaku anak, waspadai gejala-gejalanya, lalu segera berkonsultasi ke dokter tumbuh kembang. Penyandang autisme yang tertangani ditangani sejak dini dengan terapi yang tepat dan ade-kuat akan memperlihatkan perubahan signifikan untuk kemajuan berkomunikasi dan kemajuan kognitifnya.

Baca Juga:
Profil Gubernur Mahyeldi Ansharullah

Mengenal Lebih Dekat: Profil Gubernur Mahyeldi Ansharullah dari Provinsi Sumatera Barat dalam Dinamika Politik Terkini

Tips      

9 Jun 2025 | 233


Profil Gubernur Mahyeldi Ansharullah Provinsi Sumatera Barat menjadi perhatian khusus bagi masyarakat dan kalangan akademik yang tertarik dengan perkembangan politik di daerah ini. ...

TikTok

Panduan Lengkap Membuat Video TikTok yang Menarik dan Engaging

Tips      

30 Maret 2025 | 913


TikTok telah menjadi salah satu platform media sosial yang paling diminati saat ini, di mana pengguna dapat berbagi video pendek dengan berbagai tema. Dengan lebih dari 1 miliar pengguna di ...

Bagaimana Tryout CPNS Online Terbaik Membantu Peserta Menguasai TWK, TIU, dan TKP

Bagaimana Tryout CPNS Online Terbaik Membantu Peserta Menguasai TWK, TIU, dan TKP

Pendidikan      

14 Mei 2025 | 215


Persaingan untuk menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS) semakin ketat setiap tahunnya. Dengan banyaknya pelamar yang mengincar posisi ini, penting bagi setiap calon peserta untuk ...

Profil Ahmad Yohan

Profil Ahmad Yohan (PAN) Daerah Pemilihan Nusa Tenggara Timur I: Menggugah Aspirasi Rakyat

Tips      

7 Jun 2025 | 188


Dalam perjalanan politik di Indonesia, tidak dipungkiri bahwa figur-figur seperti Ahmad Yohan memegang peranan penting dalam menjaga dan mengarahkan aspirasi masyarakat. Profil Ahmad Yohan ...

Penuaan Berawal dari Kaki, Pentingnya Olahraga Kaki

Penuaan Berawal dari Kaki, Pentingnya Olahraga Kaki

Lifestyle      

18 Feb 2023 | 716


PENTING Mengolahragakan Kaki kita karena… ‘Penuaan’ dimulai dari KAKI… Ketika kita tua, kaki harus tetap kuat Ketika seseorang tua, dia tidak takut rambutnya ...

Manfaat Makan Ikan Teri untuk Ibu Hamil

Manfaat Makan Ikan Teri untuk Ibu Hamil

Kesehatan      

3 Nov 2022 | 1043


Salah satu makanan yang harus sering dimakan oleh ibu hamil adalah ikan, tetapi kebanyakan ibu juga khawatir akan kandungan merkuri dalam ikan, lalu apakah boleh ibu hamil megkonsumsi ikan ...