
Makanan lezat yang memuaskan lidah tak melulu berasal dari dapur modern yang dikelola chef ternama. Berbagai masakan tradisional yang berasal dari dapur rumahan pun tak kalah membuat penikmatnya takluk.
Setiap malam selama tiga hari penyelenggaraan Ubud Food Festival, digelar pasar malam yang berlangsung di bagian depan Taman Baca, Jalan Raya Sanggingan. Di sana, beberapa gerobak berbaris rapi. Penjajanya dengan sigap melayani antrean orang yang datang dengan perut lapar.
Beberapa di antaranya menyajikan hidangan khas Bali, misalnya jaja (kue) laklak. Kue tradisional Bali itu berbentuk seperti kue lumpur dengan bahan dasar tepung beras. Warna hijau yang dimiliki berasal dari daun pandan dan daun suji.
Banyak orang yang menyebutnya ’’surabi” ala Bali. Jaja laklak disajikan bersama parutan kelapa dan disiram dengan kuah gula aren yang direbus bersama potongan nangka.
Bersama jaja laklak, juga hadir potongan gatep kukus yang juga bisa disantap bersama parutan kelapa dan kuah gula aren. Gatep atau biasa disebut gayam adalah sejenis buah yang tumbuh di sekitar Bali. Ketika dihancurkan dan dikukus di dalam daun pisang, lalu dipotong, gatep memiliki cita rasa seperti kue lupis. Di Bali, gatep sering dijadikan jajanan kampung yang dulu banyak diburu.
Selain camilan tersebut, juga ada nasi bira dengan porsi cukup besar. Bentuknya tak berbeda dengan nasi kuning. Yang membedakan hanya soal rasa. Jika gurih pada nasi kuning didapatkan dari santan cair yang dimasak bersama bulir beras, nasi bira mendapatkan rasa gurih dari parutan kelapa yang diaduk ketika mengukus nasi. Saat menyantapnya, rasa kencur mendominasi sehingga menghangatkan tenggorokan.
Di salah satu gerobak, juga ada tipat belayag. Biasanya, penganan ini disantap saat sarapan. Tipat belayag terdiri atas ketupat dengan bentuk lonjong, sahur (kelapa parut yang digoreng dengan bumbu), sambal goreng, kedelai, daging ayam, dan sayur-sayuran. Kuah kentalnya meleleh di lidah. Dengan harga terjangkau, tipat belayag juga sangat ampuh ’’mengganjal” perut.
Meskipun bisa ditemui di berbagai kota lain di Indonesia, menyantap penganan khas Bali di Bali, terutama di ajang seperti Ubud Food Festival, akan terasa lebih paripurna. Walau bagaimanapun, lidah pelancong yang datang ke Bali juga merindukan rasa autentik masakan tradisional seperti betutu, bubur mengguh, srombotan, lawar, atau sekadar nasi jinggo.
Setelah Pertalite dan Solar, Beli Gas Melon juga Pakai Aplikasi MyPertamina
30 Jun 2022 | 1014
PT. Pertamina (Persero) melalui anak perusahaannya yaitu PT. Pertamina Patra Niaga tidak berhenti hanya mengeluarkan kebijakan membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite atau Solar ...
Tryout TKP CPNS Berbasis Simulasi Kepribadian: Tantangan dan Tips Penyelesaiannya
11 Mei 2025 | 217
Tryout TKP CPNS (Tes Kompetensi Pribadi Calon Pegawai Negeri Sipil) menjadi salah satu bagian penting bagi para calon pegawai negeri yang ingin mengejar impian berkarir di pemerintahan. ...
Xiaomi Mi 10 Series, Ponsel Flagship dengan RAM Besar sudah Mendukung Koneksi 5G
20 Feb 2020 | 1422
Dalam waktu tidak lama, Xiaomi akan merilis lini flagship teranyarnya, yaitu Mi 10. Dalam berbagai peluang, perusahaan dari Tiongkok ini mengumbar spesifikasi piranti ini sedikit demi ...
Disentil Erick Thohir Toilet SPBU Bayar, Pertamina: Sudah Banyak yang Gratisâ€
24 Nov 2021 | 1329
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyoroti salah satu layanan SPBU Pertamina. Erick menemukan toilet SPBU di Kecamatan Malasan, Probolinggo berbayar alias ...
Content Writer Profesi Paling Dicari di Internet Saat Ini
23 Jul 2024 | 359
Pada era digital ini, kebutuhan akan konten berkualitas semakin meningkat. Dengan banyaknya perusahaan dan individu yang ingin memiliki kehadiran online yang kuat, content writer menjadi ...
Mari Hidup Sehat dengan Diet Cara Rasulullah SAW
24 Jun 2020 | 1620
Makan adalah kebutuhan untuk memenuhi agar perut tidak lapar, agar tubuh kuat dan sehat. Tapi dalam hal cara makan yang tidak mengamati dan tidak mencontoh adab makan yang baik yang sudah ...