Penyaluran kredit baru dari perbankan selama Agustus 2021 banyak tersalurkan untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan kredit konsumsi lainnya, berdasarkan survei yang dilakukan Bank Indonesia (BI).
Berdasarkan salah satu kesimpulan dari Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan yang dipublikasikan BI di Jakarta, Jumat, Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru pada Agustus 2021 sebesar 25 persen, atau lebih besar dibandingkan SBT Juli 2021 yang sebesar 22,1 persen.
“Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit baru pada Agustus 2021 diperkirakan meningkat pada jenis KPR dan kredit konsumsi lainnya, sementara Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI) melambat,” seperti dilansir keterangan resmi hasil survey Bank Indonesia. Jakarta, Jumat (17/9/2021).
Untuk KPR, SBT kredit baru mencapai 16,2 persen pada Agustus 2021 dibandingkan -8,3 persen pada Juli 2021. Sedangkan untuk kredit konsumsi lainnya, SBT kredit baru mencapai 37,6 persen pada Agustus 2021 dibandingkan 3,3 persen pada Juli 2021.
Kemudian untuk SBT KMK pada Agustus 2021 hanya sebesar 16,6 persen atau melambat dibandingkan Juli 2021 yang sebesar 28,5 persen. Adapun SBT KI pada Agustus 2021 sebesar 10,1 persen, atau melambat dibandingkan Juli 2021 yang sebesar 14,4 persen.
Bank Sentral menyimpulkan dari hasil survei bahwa penyaluran kredit baru pada September 2021 akan kembali menguat, yang terindikasi dari SBT mencapai 58,8 persen.
Jika melihat kategori bank, penyaluran kredit baru pada September 2021 diperkirakan terjadi pada seluruh kategori bank, baik bank umum, bank pembangunan daerah (BPD) dan bank umum syariah.
Sejalan dengan meningkatnya penyaluran kredit baru di Agustus 2021, kebijakan standar penyaluran kredit (lending standard) juga melonggar. Faktor yang mempengaruhi perubahan standar pemberian kredit pada Agustus 2021 antara lain potensi risiko kredit ke depan, proyeksi ekonomi ke depan, dan toleransi bank terhadap risiko (risk appetite bank).
Adapun Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan merupakan salah satu indikator untuk melihat kebutuhan pembiayaan dan penawaran dari perbankan dan koporrasi atau rumah tangga. Survei dilakukan secara bulanan sejak Agustus 2020 untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi COVID-19.(dbs)
(hajinews)
Program Kelas Karyawan di Ma'soem University: Solusi Tepat bagi Pekerja
31 Jul 2024 | 241
Menghadapi tuntutan dunia kerja yang semakin tinggi, banyak profesional di Bandung yang mencari cara untuk terus meningkatkan kualifikasi dan keterampilan mereka tanpa harus ...
Bayar Zakat Online: Cara Praktis dan Sah Menunaikan Kewajiban
23 Apr 2025 | 9
Di era digital seperti sekarang, hampir semua aktivitas bisa dilakukan secara online—belanja, memesan makanan, membeli tiket, bahkan menunaikan kewajiban agama seperti bayar zakat ...
Manfaat Meninggalkan Tautan dari Blog
27 Jun 2024 | 264
Meninggalkan tautan dari blog merupakan strategi yang penting dalam dunia blogging. Tautan yang berkualitas dapat membantu meningkatkan otoritas sebuah blog di mata mesin pencari, serta ...
Desain Rumah Terpercaya dan Harga Terjangkau Hanya Di Emporio Architect
5 Nov 2021 | 1341
Di era yang modern seperti saat ini begitu banyaknya kemudahan yang kita dapatkan, misal kita ingin membangun rumah atau merenovasi rumah dan kita membutuhkan yang namanya Jasa Arsitek ...
Keadaan yang Mungkin Terjadi Setelah Pencabutan Gigi
27 Jan 2020 | 1303
Sudah kita ketahui bersama, gigi geligi mempunyai peranan penting bagi tubuh meliputi fungsi bicara (fonetik), fungsi penampilan (estetik), dan fungsi pengunyahan (mastikasi). Coba ...
Menangislah karena Ramadhan akan Segera Pergi
19 Apr 2023 | 499
Segala puji hanya milik Allah Ta’ala, semoga shalawat dan salam selalu tercurah kepada nabi tercinta Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga serta ...