
Kebijakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelontorkan bantuan langsung tunai atau BLT sebagai kompensasi atas tingginya harga minyak goreng (BLT Minyak Goreng) mendapatkan kritikan dari pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin. Dia menilai kebijakan tersebut menunjukkan pemerintah tak bisa memberantas dan kalah dari para mafia yang mengendalikan harga.
Ujang menilai BLT tersebut sekadar untuk menenangkan sementara masyarakat yang resah atas mahalnya minyak goreng. Dia juga menilai kebijakan tersebut sebagai penyelamat wajah pemerintah yang belakangan kerap mendapatkan sorotan.
“Karena jika tak ada BLT, pemerintah akan babak belur di mata rakyat,” ujar Ujang saat dihubungi Tempo, Sabtu, 2 April 2022.
Menurut Ujang, akar persoalan yang menyebabkan minyak goreng mahal adalah kelangkaan akibat ulah mafia. Dengan Jokowi memutuskan mengeluarkan BLT, Ujang menilai secara tidak langsung pemerintah menyatakan tidak bisa mengungkap jaringan mafia tersebut.
“Jika harga minyak masih tinggi dan tak ada solusinya, sama saja negara kalah oleh mafia minyak goreng,” ujar Ujang.
Ujang mengatakan, pemberian BLT untuk tiga bulan ke depan ini dapat digunakan pemerintah untuk mengulur waktu menormalkan kembali harga minyak goreng. Setelah BLT selesai, Jokowi harus bisa menormalkan harga kebutuhan pokok itu.
Ujang mengatakan, besaran BLT bulan juga dirasa terlalu kecil, jika dibandingkan dengan naiknya berbagai kebutuhan pokok saat ini. Sehingga, bantuan tersebut dinilai hanya akan “numpang lewat” di masyarakat saja.
Bantuan sebesar Rp 100 ribu per bulan itu bakal langsung dirapel menjadi Rp 300 ribu untuk tiga bulan, yakni April , Mei, dan Juni. BLT tersebut akan mulai disalurkan pada awal bulan ini. Jokowi mengatakan, bantuan itu akan diberikan kepada 20,5 juta keluarga yang termasuk dalam daftar bantuan pangan non-tunai (BPNT) dan program keluarga harapan (PKH).
Selain itu, Jokowi mengatakan BLT Minyak Goreng ini juga bakal diberikan kepada 2,5 juta pedagang kaki lima yang berjualan makanan gorengan.
“Terakhir saya minta Kemenkeu, Kemensos, dan TNI serta Polri berkoordinasi agar pelaksanaan penyaluran bantuan ini berjalan dengan baik dan lancar,” ujarnya.
India Larang Wanita Muslimah Mengenakan Hijab
15 Feb 2022 | 952
Sebuah kejadian menggemparkan terjadi di Karnataka India Selatan, setelah sejumlah perguruan tinggi setempat melarang wanita yang menggenakan hijab memasuki area sekolah. Pemerintah pusat ...
RajaSEO.com: Solusi SEO Berkualitas dengan Layanan Terbaik di Kelasnya
25 Maret 2025 | 102
Di era digital saat ini, keberadaan website bukan hanya sebuah keharusan bagi setiap bisnis, tetapi juga tantangan tersendiri dalam menarik perhatian pengguna internet. Untuk mengatasi ...
Bimbingan Belajar Online dan Energi Penjualan Software di Era Digital
6 Jun 2025 | 171
Di era digital saat ini, banyak bisnis yang beradaptasi dengan perkembangan teknologi, termasuk bimbingan belajar online atau bimbel online. Metode pembelajaran yang fleksibel dan ...
Ingin Produkmu Laris? Bingung Caranya untuk Promosi? Ini Dia Cara Promosi Produk yang Baik dan Benar
14 Jun 2024 | 641
Agar produk laris dan diminati oleh konsumen, sebuah strategi promosi yang baik dan benar sangat diperlukan. Di tengah persaingan pasar yang semakin ketat, penting bagi para pemilik bisnis ...
Tips Memilih Tas Perjalanan yang Stylish Supaya Acara Pelesir Semakin Menyenangkan
19 Des 2019 | 1488
Waktunya liburan! Hmm... sudah menentukan tujuan dan berapa lama akan bepergian? Kalau sudah, mari tentukan tas bepergian apa yang akan digunakan. Bukan hanya tas yang fungsional, tetapi ...
Pneumonia Lebih Mematikan Muncul di Asia Tengah
29 Sep 2021 | 1614
Pneumonia baru, tak dikenal, dan berpotensi lebih mematikan dari virus korona ditemukan di Kazakhstan. Kedubes Cina di Astana, ibu kota Kazakhstan, mengatakan pneomonia baru telah ...