RajaKomen
Bila Cina Berkuasa

Bila Cina Berkuasa

22 Jul 2021
2127x
Ditulis oleh : Admin

Tercekat hati membaca rintihan orang-orang Melayu Singapura yang kian hari kian digulung oleh orang-orang Cina. Umpanya keluhan lelaki bernama Ibrahim kepada Dato Hamidah Oesman, aktivis Barisan Nasional (Malaysia) di situs Sungai Rapat Online.

Ibrahim yang suatu hari bertandang ke Malaysia bertutur dengan nada perih kepada Dato Hamidah. Bahwa sejak Lee Kuan Yew berkuasa pada 1959 menyusul kemenangan Partai Tindakan Rakyat (PAP) dalam pemilihan umum, orang Melayu, pribumi Singapura, mulai ditindas. Atas nama pembangunan, perkampungan-perkampungan Melayu digusur. Penghuninya diharuskan menyewa flat-flat. Mereka yang tidak punya uang terpaksa membangun tenda di tepi pantai, dan kemudian diusir lagi. Kini di Singapura hanya ada beberapa titik perkampungan Melayu. Itu pun tinggal menunggu dirobokan.

Padahal sewaktu kampanye, kenang Ibrahim yang dalam tulisan Dato Hamidah Oesman disebut berumur 71 tahun, Lee Kuan Yew begitu manis mengambil hati orang Melayu. Lee memakai songkok, memasuki surau, makan bersama jamaah masjid . Lee juga kerap berada di sebuah kampung selama 2-3 hari untuk bergotong-royong membersihkan kampung bersama orang Melayu.

Tetapi, manakala Lee berkuasa, dia berubah menjadi Dewa Kemakmuran dan Pahlawan Besar bagi etnis Cina, tetapi menjadi monster bagi etnis Melayu serta semua penduduk Asia Tenggara berkulit sawo matang.

Kini, dalam pemerintahan di Singapura, tidak ada menteri berdarah Melayu asli. Semua jabatan strategis di Singapura ditempati oleh etnis Cina.

Orang Melayu pun diperlakukan secara diskriminatif. Bila mereka memasuki kekawasan sensitif (misalnya markas militer) untuk bekerja, mereka akan diawasi dan dikawal secara ketat. Sebab, tutur Ibrahim, orang melayu Singapura senantiasa dicurigai dan tidak dipercaya.

Bila orang Melayu bekerja di perusahaan milik orang Cina, mereka akan selalu dikalahkan oleh orang Cina. Biasanya, orang Cina akan dinaikkan pangkatnya terlebih dahulu daripada orang Melayu.

Anak-anak Melayu tidak dibolehkan berkerudung ke sekolah. Pemerintah dan aparatur negara yang didominasi etnis Cina, takut kalau-kalau orang Melayu menjadi ekstremis.

Jika bekerja di angkatan bersenjata (National Service), orang Melayu hanya boleh menjadi petugas medis rendahan, tukang bersih-bersih, dan semacamnya. Orang Melayu tidak boleh menjadi tentara dan berlatih menggunakan senjata api. Pemerintah Singapura khawatir, orang Melayu akan menjadi pemberontak.

Budaya Melayu pun digerus dengan kejam. Bahasa Melayu, misalnya, hanya digunakan untuk menyanyikan lagu kebangsaan “Majulah Singapura”. Bahasa pengantar resmi adalah Bahasa Inggris. Tetapi Bahasa Cina boleh digunakan dengan leluasa.

Di hadapan Dato Hamidah Oesman, Ibrahim meneteskan air mata mengenang nasib saudara-saudaranya sesama orang Melayu di Singapura. Kini etnis Cina mengisi 74,2% dari penduduk Singapura yang sekitar 4 juta jiwa. Orang Melayu 13,4% dan India 9,2%. Sementara Eurasia, Arab dan kelompok lain berjumlah 3,2% dari populasi Singapura.

Ibrahim pun merasa cemas, orang Melayu Malaysia juga akan bernasib serupa dengan orang Melayu Singapura. Sebab kian hari, orang-orang Cina di Malaysia bertambah dominan di berbagai lini dan sektor.

Bagaimana andaikan Ibrahim berkunjung ke Indonesia? Ia pasti akan lebih cemas dan berurai air mata. Ia akan melihat pemandangan memilukan. Orang-orang Cina menguasai hampir semua pusat-pusat bisnis, dari mall sampai rumah toko (ruko). Orang pribumi (Jawa, Sunda, Batak, Ambon, Papua, Padang, dan lain-lain), digebah ke emper-emper atau ke kawasan pinggiran. Hampir tidak ada toko bangunan yang kini dimiliki orang pribumi. Semua milik orang Cina. Di perusahaan-perusahaan milik orang Cina, orang pribumi akan sulit memperoleh jabatan strategis.

Apa jadinya bila nanti orang-orang Cina menguasai pemerintahan, badan-badan perwakilan, jajaraan ketentaraan, kepolisian, kejaksaan, kehakiman media massa, lembaga-lembaga pendidikan negeri, dan lini-lini strategis lainnya.

Oleh karena itu, belajar dari tragedi orang Melayu Singapura dan demi kehormatan pribumi Indonesia, kita bangsa Indonesia, pribumi Indonesia, berhak melindungi rumpun dan ras kita. Yakni dengan menguasai sepenuhnya lini-lini strategis. Presiden, Wakil Presiden, Ketua dan Wakil Ketua MPR, Ketua dan Wakil Ketua DPR, Kapolri, Panglima TNI, Menteri, Rektor dan Wakil Rektor Perguruan Tinggi Negeri, Pemimpin Redaksi media massa, Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Camat, Lurah harus pribumi asli.

Kita pasti akan dicap rasis. Tetapi apakah Lee Kuan Yew bukan rasis? Lebih baik dicap rasis daripada melihat pribumi terpaksa membangun tenda di tepi pantai karena terusir oleh orang-orang Cina.

(Naskah Asli pernah dimuat di Majalah Forum Keadilan) -hajinews-

Berita Terkait
Baca Juga:
Ini 3 Manfaat Mengonsumsi Buah Kering selama Kehamilan

Ini 3 Manfaat Mengonsumsi Buah Kering selama Kehamilan

Pengetahuan      

2 Maret 2020 | 1370


Sepanjang kehamilan, mencukupi keperluan nutrisi sangat penting. Tidak cuma untuk nutrisi diri sendiri, tetapi pada bayi dalam kandungan. Meyakinkan seluruh yang dimakan baik sepanjang ...

Ashanty Putuskan Terapkan Lockdown di Kediamannya, Ini Alasan dan Aturannya

Ashanty Putuskan Terapkan Lockdown di Kediamannya, Ini Alasan dan Aturannya

Hiburan      

27 Maret 2020 | 1495


Ashanty memberitahukan menjalankan lockdown di tempat tinggalnya di bilangan Cinere, Depok, Jawa Barat. Hal ini untuk melindungi keluarga dan karyawannya bebas dari virus ...

Pesantren Al Masoem

Islamic Full Day School Janjang SMP Favorit di Bandung

     

17 Mei 2024 | 682


SMP Islam di Bandung semakin diminati oleh masyarakat, terutama yang menawarkan konsep Full Day School. Salah satu SMP Favorit di Bandung yang menerapkan konsep Islamic Full Day School ...

Fakta Bahwa Fisioterapi Bisa Menyembuhkan Penyakit

Fakta Bahwa Fisioterapi Bisa Menyembuhkan Penyakit

Kesehatan      

14 Mei 2022 | 1399


Ada sebagian orang yang pergi berobat ke alternatif saat mereka mengalami cedera dan memilih pengobatan tertentu, memang sih hak setiap orang dalam memilih alternatif untuk pengobatan sakit ...

Biaya Pendaftaran SNBT: Apa Saja yang Termasuk dalam Biaya Pendaftaran?

Biaya Pendaftaran SNBT: Apa Saja yang Termasuk dalam Biaya Pendaftaran?

Pendidikan      

26 Apr 2025 | 140


Sebagai salah satu jalur untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, Seleksi Nasional Berbasis Teknologi (SNBT) menjadi pilihan banyak siswa. Namun, sebelum mendaftar, penting bagi ...

Manfaat Air Rebusan Pare, Rasakan Khasiatnya Sekarang Juga Pastinya Joss

Manfaat Air Rebusan Pare, Rasakan Khasiatnya Sekarang Juga Pastinya Joss

Herbal      

16 Okt 2022 | 1069


Siapa yang suka pare? Nampaknya pasti ada dari Anda yang jawab gak suka makan pare ya. Gimana tidak, pare rasanya pahit. Maka gak heran mengapa ada saja orang yang gak ...