rajaseo
The Maze Runner, Petualangan Remaja Dalam Labirin Raksasa

The Maze Runner, Petualangan Remaja Dalam Labirin Raksasa

24 Des 2019
1693x
Ditulis oleh : Admin

Film bergenre petualangan fantasi untuk remaja belum banyak perubahan berarti sejak film "Twillight" diluncurkan dalam beberapa judul sekuelnya. Alih-alih mencari tema lain, film-film yang diluncurkan malah seperti template dari film tersebut, yakni mengisahkan seputar hubungan cinta antara dua individu berbeda dunia.

Namun film yang didistribusikan 21th Century Fox berjudul “The Maze Runner" mampu keluar dari pakem tersebut. Dunia remaja yang penuh ekspresi dan imajinasi dieksplorasi ke dalam satu film dengan bantuan efek gambar yang mengagumkan.

"The Maze Runner" adalah film yang diangkat dari dari novel best seller berjudul sama karangan James Dashner. Kisah yang tergolong fiksi ilmiah berlatar era kehancuran dunia pada masa yang akan datang itu cukup mengundang perhatian masyarakat untuk menyimaknya. Tentu, dengan ekspektasi kesuksesan novelnya yang beredar sejak 2007 lalu.

Film yang disutradarai Wes Ball itu raenceritakan perjalanan sejumlah remaja yang secara misterius dimasukkan ke dalam suatu area labirin yang sangat luas dan rumit. Berpuluh-puluh remaja dimasukkan lewat keranjang besi dari dalam tanah, satu per satu setiap bulannya sampai sekitar tiga tahun lamanya.

Setiap individu yang dimasukkan ke tengah labirin raksasa bernama Glade itu tidak pernah bisa mengingat apa pun. Bahkan, nama mereka baru bisa diingat dua hingga tiga hari setelahnya, termasuk dialami seorang cowok bernama Thomas (Dylan O'Brien).

Akting Dylan sebagai pemeran utama di film ini cukup sukses membuat penonton kebingungan. Seperti yang Thomas rasakan saat pertama kali tibadi Glade, tak sedikit pun informasi yang bisa ia ingat, termasuk namanya.

Lama-kelamaan ia mengerti setelah diberikan pemahaman okh Alby (Ami Ameen) sebagai orang yang dituakan remaja lainnya di sana. Alby menjelaskan, para remaja yang seluruhnya cowok itu terjebak di tengah labirin dan tak ada yang bisa keluar dari sana hingga tiga tahun terakhir ini.

Hanya ada satu gerbang besar yang terbuka sepanjang hari dan tertutup kembali saat menjelang malam. Beberapa remaja terpilih yang dijuluki pelari {runner) berusaha menyusuri labirin, mencari jalan keluar lewat gerbang tersebut, tetapi hasilnya selalu nihil. Bahkan tak sedikit yang gugur setelah tersengat oleh monster setengah robot yang berkeliaran di lorong-lorong labirin tersebut.

Kebuntuan itu mulai berubah saat seorang cewek bernama Teresa Agnes (Kaya Scodelario) dikirim sebagai yang terakhir ke dalam Glade. Berbagai peristiwa pun muncul hingga membuat para remaja di sana tak memiliki jalan lain, selain mencari jalan keluar bersama-sama.

Petualangan

Suatu kisah yang disajikan lewat novel, tentu akan terasa berbeda saat ditayangkan dalam versi filmnya. Penggambaran suasana yang cukup imajinatif dalam cerita novel itu bisa dibilang berhasil diilustrasikan sang cinematographer, Enrique Chediak.

Namun, terlepas dari kisah sebenarnya di dalam novel, sepertinya akan lebih menegangkan apabila sepanjang film hanya menceritakan perjalanan para remaja dalam menyusuri labirin yang dipenuhi aksi menegangkan, dengan kemunculan para monster menyeramkan di tengah petualangannya.

Sayangnya, porsi penjelajahan labirin hanya sedikit sehingga gambar spesial efek saat bangunan labirin raksasa itu berubah bentuk, hanya bisa dinikmati sebentar. Kebanyakan adegan dilakukan di tengah labirin yang menyerupai hutan di kawasan Eropa-Amerika. Selebihnya ada yang di dalam ruangan penelitian di dalam tanah. Selain itu, terdapat banyak adegan yang berisi keterangan yang tidak jelas mengenai asal-usul, tujuan dan alasan para remaja itu dimasukkan ke dalam Glade. Semua itu terasa sia-sia karena pada akhirnya, toh penonton disuguhi ending yang terbuka. Kesia-siaan itu juga terjadi dalam berbagai adegan sub-konflik yang terjadi pada individu para pemeran.

Modal untuk menjadikan film ini menarik sebenarnya sangatlah besar, yakni ketegangan dan kemisteriusan bangunan labirin raksasa. Sosok monster bernama Grievers yang digembor-gemborkan pada proses promosi film, juga tidak terlalu terekspos.

Namun, alur cerita dan akting para pemeran tidak terlalu mengecewakan, bahkan cukup mendobrak fenomena kisah cinta berbeda dunia dari film-film "Twillight" dan sejenisnya. Belum lagi, nilai keteladanan seperti pantang menyerah dan berani yang ditunjukkan lewat peran Thomas, turut memberikan nilai positif bagi film ini.

Baca Juga:
Buat Artikel Edukasi Kesehatan Gigi untuk Dapatkan Pasien Baru

Buat Artikel Edukasi Kesehatan Gigi untuk Dapatkan Pasien Baru

Tips      

25 Apr 2025 | 248


Di era digital saat ini, strategi promosi yang efektif menjadi salah satu kunci sukses untuk menarik perhatian pasien baru, terutama bagi klinik gigi. Salah satu metode yang dapat ...

promosi les privat online

Strategi Efektif untuk Meningkatkan Visibilitas Bimbel dan Les Online Anda

Pendidikan      

9 Jun 2025 | 255


Dalam era digital saat ini, bimbingan belajar atau bimbel, termasuk les privat online, menjadi pilihan utama bagi banyak orang tua dan siswa. Dengan semakin banyaknya pilihan yang tersedia, ...

promosi jual sambal

Meningkatkan Penjualan Bumbu Masak Instan Melalui Jasa Promosi yang Efektif

Bisnis      

8 Jun 2025 | 197


Di era digital seperti sekarang ini, strategi pemasaran menjadi satu hal yang sangat penting bagi setiap pelaku bisnis, termasuk dalam industri kuliner. Salah satu produk yang terus ...

Tips Pacaran Saat Social Distancing Agar Hubungan Tetap Terjaga

Tips Pacaran Saat Social Distancing Agar Hubungan Tetap Terjaga

Hiburan      

22 Mei 2020 | 1908


Sehubung adanya wabah Covid-19, pemerintah menerapkan social distancing untuk memutuskan rantai penyebaran virus corona. Apa itu social distancing? Social distancing adalah suatu tindakan ...

Baju Tribal, Busana Trendi yang Kaya Bentuk dan Warna

Baju Tribal, Busana Trendi yang Kaya Bentuk dan Warna

Fashion      

15 Des 2019 | 2177


Garis-garis lurus, melengkung, membentuk zigzag, atau melingkar menjadi ciri khas motif tribal. Biasanya motif ini kaya akan warna dan didominasi warna terang dan kontras, khas motif ...

Teknik Publikasi di Media Sosial: Waktu Terbaik untuk Posting Konten

Teknik Publikasi di Media Sosial: Waktu Terbaik untuk Posting Konten

Tips      

11 Apr 2025 | 862


Dalam era digital ini, teknik publikasi di media sosial menjadi salah satu aspek krusial bagi individu dan bisnis untuk mencapai audiens yang lebih luas. Dengan miliaran pengguna di ...