Saat seseorang menari, terjadi reaksi hormonal dalam tubuhnya. Ia melepaskan endorfin dan serotonin yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan. Laman Step to Health menuliskan, menari juga dapat menstabilkan tingkat kortisol. Kortisol adalah antidepresan alami juga penyeimbang suasana hati.
Manfaat menari juga sampai pada kecemerlangan daya ingat. Saat menari, bisa menunda proses hilangnya volume hippocampus serta dapat mempertahankan kejernihan mental. Tentu saja, itu karena saat menari, seseorang akan berusaha mengingat gerakan agar disesuaikan dengan irama musik. Jika dilakukan secara kontinu, manfaat menari tak hanya mendatangkan rasa bahagia, tetapi juga tubuh yang bugar.
Untuk beberapa tarian dengan tempo cepat, bahkan bisa meningkatkan sirkulasi darah karena menari juga bisa dikategorikan latihan kardio. Gerakan yang dilakukan dengan sempurna dan bertenaga, sedikit banyak bisa mengencangkan otot tubuh.
Praktisi olah raga mengetahui bahwa saat tubuh bergerak secara simultan bisa membakar kalori tubuh. Sama seperti ketika latihan renang, joging, atau bersepeda.
Bonus lainnya, menari juga dapat membentuk tubuh. Baik pria maupun wanita akan memiliki postur yang baik terutama di bagian tulang belakang.
Menari tidak lagi dipandang sebagai hiburan atau kegiatan seni. Akan tetapi, sudah masuk ranah olah raga kebugaran. Di beberapa tempat kebugaran, banyak bermunculan kelas menari yang dipandu oleh instniktur atau koreografer tari.
Ada banyak jenis tarian. Yang cukup banyak diminati publik adalah tarian dengan genre western juga korean style. Banyak lagu dan musik baru yang bisa dikombinasikan dengan gerakan kebugaran di kelas-kelas menari.
Kebutuhan untuk bugar tak lagi dianggap berat dan melelahkan. Bagi sebagian orang, menjadi bugar dengan menari dijadikan pilihan karena mampu membangkitkan rasa senang dan puas setelah berlatih.
Menari adalah olah raga terselubung. Banyak orang yang tidak suka olah raga, tetapi bersemangat saat menari. Di situlah celahnya. Menari secara tidak langsung bisa memberi dampak kebugaran pada pelakunya.
Bukan itu saja, menari juga termasuk olah raga yang low impact. Alias, tidak berat dilakukan oleh peserta baru atau mereka yang memiliki kondisi tubuh kurang bugar.
Tidak seperti olah raga kardio lain yang bisa mengentak denyut jantung dengan cepat, pada kelas menari, level kardio setiap orang dinaikkan perlahan-lahan. Mungkin awalnya gerakan tarian yang lambat. Di tengah lagu, instruktur memberikan panduan untuk mempercepat gerakan sesuai dengan tempo lagu. Saat itulah detak jantung naik sedikit demi sedikit.
Karena bersifat low impact, menari aman untuk semua umur. Bahkan, untuk kelas menari dengan penuh tenaga, tetap bisa disesuaikan dengan kemampuan masing-masing peserta karena dilakukan tanpa alat pendukung.
Cara Meningkatkan Leads Penjualan Dealer Mobil Melalui Website dan SEO
12 Apr 2025 | 66
Dalam era digital saat ini, keberadaan website yang efektif sangat penting bagi dealer mobil untuk mencapai peningkatan leads penjualan. Namun, memiliki website saja tidak cukup. Anda perlu ...
8 Manfaat Jus Mangga untuk Kesehatan
9 Jan 2020 | 1752
Mangga adalah buah yang banyak diolah untuk bermacam-macam makanan. Biasanya masyarakat mengkonsumsi buah yang mempunyai daging kuning dan sedikit oranye ini sebagai rujak, dimakan ...
Manusia di Masa Depan Tak Pakai Smartphone Lagi, Tapi Tato Elektronik
9 Sep 2022 | 776
Pendiri Microsoft, Bill Gates baru-baru ini melontarkan ramalannya soal teknologi masa depan. Gates mengatakan, smartphone akan digantikan tato ...
Cara Meningkatkan Engagement Brand Community dengan Konten yang Relevan dan Interaktif
19 Apr 2025 | 9
Dalam dunia pemasaran digital saat ini, brand community telah menjadi salah satu aset paling berharga bagi bisnis. Komunitas merek yang aktif tidak hanya meningkatkan loyalitas pelanggan, ...
Cari Kulkas 2 Pintu Jumbo yang Hemat Energi dari Polytron Belleza Jumbo
11 Feb 2023 | 1138
Kulkas adalah salah satu peralatan rumah tangga yang penting untuk dimiliki. Kulkas memiliki fungsi untuk menyimpan makanan dan minuman agar tetap segar dan tidak cepat rusak. Berbagai ...
11 Maret 2025 | 40
Dalam kehidupan dunia, kita dikelilingi oleh hal-hal atau benda-benda yang kita klaim sebagai milik kita. Keluarga, rumah, pekerjaan, panca indera, harta, ilmu pengetahuan, keahlian, dan ...