Akibat Puasa Jadi Banyak Keputihan?
Oleh Admin, 27 Jan 2020
Istilah keputihan dipakai untuk menggambarkan cairan yang bukan darah yang keluar dari vagina (alat kelamin wanita). Dalam keadaan normal, cairan pada vagina selalu ada sebagai hasil sekresi kelenjar-kelenjar pada alat reproduksi wanita (vagina, mulut/leher rahim / serviks dan rahim / uterus). Cairan yang normal berwarna bening seperti air liur, terutama pada saat subur atau putih kental seperti lem terutama pada saat dekat haid dan pada umumnya tidak berbau. Cairan ini bertujuan untuk membersihkan dan pelumas vagina.
Keputihan yang normal juga dapat bertambah jumlahnya (lebih basah pada saat subur/ovulasi; saat hamil, rangsangan seksual atau stamina tubuh yang sedang menurun).
Mungkin keputihan yang Anda rasakan bertambah adalah akibat stamina Anda yang menurun saat berpuasa.
Keputihan yang tidak normal (patologis) terutama terjadi karena infeksi. Tampilan cairan vagina akan berubah, baik jumlahnya, warnanya, baunya, bahkan dapat mengiritasi sehingga terasa gatal. Penyebab infeksi dapat bermacam-macam, bisa virus, bakteri, parasit, atau jamur. Yang paling sering menyebabkan keputihan adalah jamur kandida (kandidiasis/kandidosis). Sekitar 75% wanita dalam masa hidupnya pernah mengalami penyakit ini. Gejala kandidiasis/kandidosis terutama adanya rasa gatal, keputihan yang kenyal seperti keju cair atau seperti tepung yang diberi air, warnanya dapat putih kekuningan, kuning atau kehijauan karena infeksi campuran.
Jenis lain yang juga sering diderita wanita adalah Bacterial Vaginosis (Vaginosis Bakterialis/VB). Penyebabnya adalah perubahan ekosistem dalam vagina yang menyebabkan keasaman vagina berkurang (menjadi lebih basa), sehingga terjadi pertumbuhan berlipat ganda mikroorganisme yang hidup di vagina. Cairan vagina akan bertambah, warnanya putih keabuan, encer, dan berbau amis, apalagi setelah berhubungan intim, baunya akan bertambah menyengat.
Kedua jenis keputihan akibat infeksi di atas (jamur dan VB) umumnya bukan penyakit menular seksual (STD/Sexual Transmitted Diseases), meskipun ada juga yang berpendapat bahwa VB merupakan STD, VB sering ditemukan pada virgin (wanita yang belum pernah melakukan hubungan seksual).
Keputihan yang digolongkan dalam penyakit menular seksual (penyakit kelamin) adalah Trikomoniasis (penyebabnya suatu parasit, Trichomonas vaginalis) atau Gonorre (penyebabnya Neisseria gonorrhoea). Keputihan jenis ini lebih jarang ditemukan.
Keputihan juga dapat merupakan tanda keganasan alat reproduksi wanita (kanker mulut/leher rahim atau kanker badan rahim). Apabila seorang wanita merasakan perubahan yang nyata dari keputihan yang biasa dialami sehari-hari, baik dalam jumlahnya, warnanya maupun baunya, segeralah memeriksakan diri pada dokter yang berkompeten, dan mintalah dokter tersebut memeriksa/melihat tampilan cairan vaginanya.
Artikel Terkait
Artikel Lainnya