
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bandung, Jawa Barat, mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk membekukan izin operasional lembaga pendidikan di mana terdapat kasus pelecehan sek*ual dengan terduga pelaku guru berinisial HW (36 tahun). Aktivitas pesantren saat ini sudah ditutup dan tidak lagi terdapat santri.
“Secara operasional kan hari ini sudah tidak ada santri, pesantren ditutup. Secara izin operasional kami akan mengajukan permohonan pembekuan ke pusat untuk pondok pesantren tersebut,” ujar Kepala Kemenag Kota Bandung Tedi Ahmad Junaedi saat dikonfirmasi, Kamis (9/10).
Ia mengungkapkan, saat rapat dengan DP3A Jawa Barat dan Polda Jabar, Kemenag ikut melaksanakan pendampingan terhadap kasus tersebut secara proporsional.
“Kasus kriminalnya ditangani oleh Polda Jabar, psikologi anak oleh Dinas DP3A, dan Kemenag membina dan menangani kelembagaan serta kelanjutan pendidikan anak-anak tersebut,” kata dia.
Kasus itu mulai terungkap sejak adanya laporan sekitar Mei 2021 ke Polda Jawa Barat. Setelah itu, laporan tersebut ditindaklanjuti dengan penyelidikan dan penyidikan hingga berkas perkara lengkap dan dilimpahkan ke kejaksaan.
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengingatkan berbagai kebutuhan anak-anak yang menjadi korban agar terus mendapat perhatian dan pelindungan.
“Hal ini penting mengingat kebutuhan korban tentunya masih sangat banyak karena korban masih berusia anak,” kata Wakil Ketua LPSK Livia Istania Iskandar di Jakarta, Kamis (9/12).
Sebagai contoh, kata dia, masalah kebutuhan pendidikan anak-anak tersebut harus diperhatikan, khususnya dari pemerintah daerah setempat. Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu memastikan anak-anak yang menjadi korban tersebut bisa kembali bersekolah.
Sementara, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil memastikan korban mendapatkan perlindungan dan pendampingan.
“Anak-anak santriwati yang menjadi korban sudah dan sedang diurus oleh Tim DP3AKB Provinsi Jawa Barat untuk trauma healing dan disiapkan pola pendidikan baru sesuai hak tumbuh kembangnya,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Kamis (9/12).
DP3AKB Jabar melalui UPTD PPA Jabar bersama Polda Jabar dan LPSK RI sudah melakukan berbagai upaya perlindungan. Yakni, mulai dari pendampingan psikologis, pendampingan hukum, upaya pemenuhan hak-hak pendidikan, reunifikasi kepada keluarga, sampai pelaksanaan reintegrasi.
Selain itu, DP3AKB bersama Polda Jabar dan LPSK RI pun berkomitmen untuk menangani kasus tersebut dengan mengedepankan Asas Perlindungan Anak. Harapannya, hak-hak korban, baik secara hukum, psikologis, sosial, dan pendidikan, dapat terpenuhi.
(hajinews)
Strategi Membangun Reputasi Digital untuk Menarik Lebih Banyak Wisatawan
30 Apr 2025 | 223
Di era digital saat ini, reputasi online di industri pariwisata menjadi salah satu faktor penentu perjalanan bisnis. Wisatawan cenderung mencari informasi dan ulasan secara daring sebelum ...
8 Okt 2025 | 104
Dalam lanskap pendidikan tinggi yang terus berkembang, peran kampus tidak lagi terbatas pada penyampaian ilmu teoritis semata. Kini, mahasiswa diharapkan tidak hanya unggul secara akademis, ...
Ohso Marko Travel Toothbrush, Sikat Gigi untuk Bepergian Menunjang Fungsi dan Pemakaian
23 Des 2019 | 1863
Desain yang fungsional memang biasanya sangat memperhatikan fungsi dari suatu alat. Selain itu, desain biasanya memperhatikan aspek-aspek bagaimana peralatan itu dipakai sehingga dibuatlah ...
Langkah-Langkah Membangun Link Building melalui Guest Blogging yang Efektif dan Natural
9 Apr 2025 | 295
Dalam dunia digital saat ini, link building menjadi salah satu strategi penting dalam meningkatkan peringkat web di mesin pencari. Salah satu metode link building yang efektif adalah ...
Menggali Potensi dan Dedikasi: Profil Nasyirul Falah Amru (PDI-P) Daerah Pemilihan Jawa Timur X
6 Jun 2025 | 260
Dalam panggung politik Indonesia, banyak sosok yang memiliki kontribusi signifikan dalam pembangunan daerahnya masing-masing. Salah satu sosok yang perlu diperhatikan adalah Nasyirul Falah ...
Mau Jadi Entrepreneur? Program Kewirausahaan di Universitas Swasta Bandung
21 Agu 2024 | 676
Bandung, kota yang dikenal sebagai kota kreatif dan inovatif, tidak hanya menawarkan suasana yang nyaman untuk berkreasi, tetapi juga memiliki banyak kampus swasta yang berpotensi besar ...