Arteri Perifer, Penyakit Berbahaya Tetapi Bisa Disembuhkan
Oleh Admin, 1 Jan 2020
Penyempitan pembuluh darah ke jantung sudah sering kita dengar. Akan tetapi, ada penyakit penyempitan pembuluh darah lain yang sama berbahayanya dan juga memiliki risiko kematian cukup tinggi. Namanya, arteri perifer yang berbahaya, tapi bisa disembuhkan.
Tubuh manusia terdiri atas pembuluh darah yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh supaya semua organ bekerja dengan baik. Apa jadinya bila ada suatu area pembuluh darah yang mengalami penyempitan dan darah tidak bisa dialirkan ke sana?
Bila penyempitan itu terjadi di pembuluh darah jantung, akan muncul penyakit jantung koroner yang mengganggu fungsi jantung dan bisa mengakibatkan gagal jantung. Bila terjadi di arteri seluruh tubuh kecuali jantung, maka aliran darah ke kaki dan tangan akan terganggu. Bukan hanya akan menimbulkan rasa nyeri, tapi lama-kelamaan juga bisa mengalami luka tidak sembuh, borok, gangrene, sampai kemungkinan diamputasi.
Penyakit penyempitan pembuluh darah bukan koroner itu disebut arteri perifer. Penyakit ini berkaitan dengan masalah sirkulasi darah, terjadi penyempitan arteri bukan koroner sehingga berkurang aliran darah ke kaki atau tangan.
Arteri perifer bisa terjadi karena atherosclerosis. Itu adalah penyakit yang menyebabkan pembentukan plak di dalam dinding pembuluh darah arteri. Plak itu mengandung banyak lemak dan menonjol ke dalam lumen.
Saat atherosderosis berkembang, dinding pembuluh darah menebal, menjadi keras, dan kehilangan elastisitasnya. Hal itu membuat sulitnya darah mengalir melalui pembuluh dan meningkatkan risiko pembentukan thrombus. Karena pembuluh darah perifer meliputi mulai dari ujung kaki sampai kepala, dampak penyakitnya bisa terjadi di seluruh bagian tubuh, dan yang paling banyak adalah di kaki.
Sama dengan penyakit arteri koroner, arteri perifer pun bisa terjadi karena pola hidup yang tidak sehat. Misalnya, kebiasaan merokok, pola makan yang tidak sehat sehingga menyebabkan diabetes, kolesterol, dan hipertensi. Di antara semua faktor risiko tersebut, penyebab paling banyak adalah diabetes.
Saat ini, penyakit arteri perifer masih diabaikan. Padahal, berdasarkan data jurnal The Trans Atlantic Inter Society Consensus maupun American Heart Association, penyakit ini memiliki risiko 30% kematian dalam waktu lima tahun dan hampir 50% dalam waktu 10 tahun. Hal itu terutama disebabkan infark miokard (60%) atau stroke (12%). Penyakit ini juga berisiko tinggi untuk amputasi.
Padahal ada beberapa tindakan medis yang bisa dilakukan. Bahkan, untuk beberapa jenis penyakit arteri perifer tertentu, tindakan medis yang dilakukan bisa berupa tindakan intervensi nonbedah yang sama baiknya dengan pembedahan atau dalam keadaan tertentu lebih baik dibanding bedah.
Penyakit arteri perifer yang paling sering ditemukan, yaitu penyakit kronis iskemia. Penderitanya mempunyai risiko tinggi mortalitas dan amputasi. Oleh karena itulah, harus dilakukan revaskularisasi atau intervensi bedah maupun nonbedah untuk menyembuhkan nyeri iskemia saat istirahat dan menyembuhkan secara cepat luka ulkus.
Artikel Terkait
Artikel Lainnya