Manfaat Menari, Tidak Hanya Mendatangkan Rasa Bahagia Tapi Tubuh Bugar

Oleh Admin, 13 Des 2019
Saat seseorang menari, terjadi reaksi hormonal dalam tubuhnya. Ia melepaskan endorfin dan serotonin yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan. Laman Step to Health menuliskan, menari juga dapat menstabilkan tingkat kortisol. Kortisol adalah antidepresan alami juga penyeimbang suasana hati.

Manfaat menari juga sampai pada kecemerlangan daya ingat. Saat menari, bisa menunda proses hilangnya volume hippocampus serta dapat mempertahankan kejernihan mental. Tentu saja, itu karena saat menari, seseorang akan berusaha mengingat gerakan agar disesuaikan dengan irama musik. Jika dilakukan secara kontinu, manfaat menari tak hanya mendatangkan rasa bahagia, tetapi juga tubuh yang bugar.

Untuk beberapa tarian dengan tempo cepat, bahkan bisa meningkatkan sirkulasi darah karena menari juga bisa dikategorikan latihan kardio. Gerakan yang dilakukan dengan sempurna dan bertenaga, sedikit banyak bisa mengencangkan otot tubuh.

Praktisi olah raga mengetahui bahwa saat tubuh bergerak secara simultan bisa membakar kalori tubuh. Sama seperti ketika latihan renang, joging, atau bersepeda.

Bonus lainnya, menari juga dapat membentuk tubuh. Baik pria maupun wanita akan memiliki postur yang baik terutama di bagian tulang belakang.

Menari tidak lagi dipandang sebagai hiburan atau kegiatan seni. Akan tetapi, sudah masuk ranah olah raga kebugaran. Di beberapa tempat kebugaran, banyak bermunculan kelas menari yang dipandu oleh instniktur atau koreografer tari.

Ada banyak jenis tarian. Yang cukup banyak diminati publik adalah tarian dengan genre western juga korean style. Banyak lagu dan musik baru yang bisa dikombinasikan dengan gerakan kebugaran di kelas-kelas menari.

Kebutuhan untuk bugar tak lagi dianggap berat dan melelahkan. Bagi sebagian orang, menjadi bugar dengan menari dijadikan pilihan karena mampu membangkitkan rasa senang dan puas setelah berlatih.

Olah raga terselubung

Menari adalah olah raga terselubung. Banyak orang yang tidak suka olah raga, tetapi bersemangat saat menari. Di situlah celahnya. Menari secara tidak langsung bisa memberi dampak kebugaran pada pelakunya.

Bukan itu saja, menari juga termasuk olah raga yang low impact. Alias, tidak berat dilakukan oleh peserta baru atau mereka yang memiliki kondisi tubuh kurang bugar.

Tidak seperti olah raga kardio lain yang bisa mengentak denyut jantung dengan cepat, pada kelas menari, level kardio setiap orang dinaikkan perlahan-lahan. Mungkin awalnya gerakan tarian yang lambat. Di tengah lagu, instruktur memberikan panduan untuk mempercepat gerakan sesuai dengan tempo lagu. Saat itulah detak jantung naik sedikit demi sedikit.

Karena bersifat low impact, menari aman untuk semua umur. Bahkan, untuk kelas menari dengan penuh tenaga, tetap bisa disesuaikan dengan kemampuan masing-masing peserta karena dilakukan tanpa alat pendukung.

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

 
Copyright © TigaPagi.com
All rights reserved