
Terdapat berbagai macam masker kain yang tersebar di pasaran. Sebagian besar memakai bahan katun lantaran gampang diperoleh, nyaman, dan meresap keringat.
Tetapi begitu, kaum ilmuwan sudah menyatakan jenis kain seperti apa yang sesuai dipakai guna membuat masker. Penelitian yang dikerjakan oleh Supratik Guha dan team dari University of Chicago mengenai jenis bahan yang cocok buat masker ini sudah dikeluarkan dalam harian ACS Nano dan dilansir Daily Mail, Jumat, 24 April 2020 lalu.
Menurut penelitian itu, bahan katun yang dikombinasikan dengan sutra alami atau sifon dapat menawarkan proteksi paling baik pada virus corona. Bahan sifon dapat mem-filter 99 persen droplet atau tetesan dari batuk dan bersin saat diletakkan di antara 2 lapisan kapas.
Satu lapisan kain katun yang diikat rapat dikombinasikan dengan 2 lapis sifon poliester spandex, kain tipis yang kerap dipakai sebagai gaun malam, sangat banyak mem-filter partikel aerosol. Kaum periset menerangkan masker dari bahan ini nyaris sama kualitasnya dengan yang dipakai oleh dokter dan perawat di rumah sakit.
Mengubah bahan sifon dengan sutra alam atau kain flanel, atau cuma memakai selimut katun dengan katun-poliester, pula menciptakan hasil yang sama. Kain dengan jalinan benang yang ditenun rapat seperti katun bisa berperan sebagai penghalang mekanis pada partikel. Kain yang menghambat muatan statis, seperti sutra alam dan sifon jenis khusus, berperan sebagai penahan elektrostatik.
Partikel-partikel virus berdimensi kecil, mulai dari, 1-0,3 mikron tidak nampak oleh mata telanjang. Masker bedah didesain buat mencegahnya mengalir masuk dan timbul dari mulut. Sayangnya, sekarang masker bedah susah diperoleh dan lebih diutamakan buat tenaga kedokteran yang mengurus penderita corona.
Bila dibuat secara betul, masker kain produk sendiri bisa menghindari penyebaran dari penggunanya ke orang lain dan kebalikannya lantaran membatasi tetesan dan semprotan yang dihasilkan ketika bernapas, batuk, atau bersin. Dan virus corona merebak khususnya lewat tetesan pernapasan yang dilepaskan saat orang yang terkena infeksi batuk, bersin, berbincang, berteriak, atau bernapas.
Tetesan ini tercipta dalam beberapa ukuran. Partikel yang sangat kecil memiliki potensi menyusup ke celah di antara serat kain khusus. Campuran kapas dengan sutra alam atau sifon ampuh bisa mem-filter partikel itu.
Bikin Promo Pakai QR Code? Ini Ide Promosi Kreatif yang Bisa Jadi Viral
17 Apr 2025 | 278
Dalam era digital saat ini, banyak pelaku usaha yang mencari cara inovatif untuk menarik perhatian konsumen. Salah satu cara yang semakin populer adalah menggunakan QR code untuk promosi. ...
Simulasi Nyata SKD dengan Tryout CPNS Interaktif: Rasakan Tekanan Sebenarnya
14 Mei 2025 | 250
Persaingan untuk menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS) semakin ketat setiap tahunnya. Banyak orang yang berminat untuk berkarier di instansi pemerintah karena berbagai alasan, seperti ...
Kredit Baru Perbankan di Agustus Mayoritas Tersalur Ke Sektor KPR
18 Sep 2021 | 1566
Penyaluran kredit baru dari perbankan selama Agustus 2021 banyak tersalurkan untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan kredit konsumsi lainnya, berdasarkan survei yang dilakukan Bank Indonesia ...
Rahasia Sukses: Cara Publikasi di Media Sosial yang Tepat Sasaran
10 Apr 2025 | 269
Era digital yang berkembang pesat saat ini menjadikan media sosial sebagai salah satu alat pemasaran yang paling efektif. Untuk mendapatkan perhatian dari audiens yang tepat, penting bagi ...
Bisnis Modal Kecil: Perlukah Memanfaatkan Pinjaman atau Crowdfunding?
27 Maret 2025 | 291
Memulai bisnis dari 0 sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi banyak orang. Salah satu kendala utama yang dihadapi ialah keterbatasan modal. Namun, dengan berbagai opsi yang tersedia ...
Ambassador Adalah Sosok Berpengaruh dalam Hubungan Bilateral, Ini Buktinya
24 Maret 2025 | 131
Dalam dunia diplomasi, istilah "ambassador" atau duta besar memiliki makna yang sangat penting. Seorang ambassador bukan hanya sekadar perwakilan negara di negara lain, tetapi ...