Baju Tribal, Busana Trendi yang Kaya Bentuk dan Warna
Oleh Admin, 15 Des 2019
Garis-garis lurus, melengkung, membentuk zigzag, atau melingkar menjadi ciri khas motif tribal. Biasanya motif ini kaya akan warna dan didominasi warna terang dan kontras, khas motif etnik.
Dalam beberapa literatur motif tribal ini terdapat di berbagai negara di dunia ini sebagai motif khas suku setempat, sebut saja Afrika dan Indian. Di Indonesia sendiri sebenarnya jika diamati motif tribal antara lain terkandung dalam motif khas suku Dayak Kalimantan atau pada ulos Batak. Tribal pun serupa dengan motif pakaian yang digunakan subkultur Hippie, yang lahir di Amerika Serikat sekitar 1960-an.
Seiring dengan berjalannya waktu, motif tribal tak lagi sederhana, baik dari bentuk maupun warna. Bisa jadi garis geometris "ditabrakkan" dengan motif abstrak atau yang melingkar-lingkar. Begitu juga dengan warna, bisa jadi wama ceria dipadu dengan warna-warna pastel.
Tribal memang tertihat "ramai". Namun, untuk menyiasati pakaian agar terkesan elegan bisa memadukannya dengan busana polos dengan warna yang disesuaikan dengan sang tribal.
Padu Padan Tribal
Memadukan pakaian bermotif tribal dengan busana polos adalah tindakan bijaksana dan cenderung "aman". Dengan demikian, sang pemakai tak terlihat 'ramai' dengan corak.
Namun, motif yang semarak tidak berarti potongan tidak boleh berdetail. Ada sedikit detail seperti frills atau drapery yang bisa mempermanis penampilan sang pemakai busana tersebut. Namun, tidak disarankan jika motif tribal dipakai bersamaan pada lebih dari dua item fashion. Misalnya blus dan celana bermotif tribal, dipadukan dengan unsur fashion yang bercorak juga, seperti sepatu atau tas. Itu bukan tindakan bijaksana. Penampilan yang cenderung "ramai" akan mengganggu penampilan seseorang.
Aksesori seperti anting-anting atau kalung masih bisa dipakai sepanjang itu bisa memperindah penampilan seseorang.
Sementara untuk urusan pemeliharaan, bergantung pada kain yang digunakan. Namun, pada dasarnya menjemur busana kaya warna tersebut sebaiknya tidak di terik matahari langsung. Apalagi jika kainnya tipis seperti sifon, cukup diangin-anginkan pun ia akan cepat kering, tidak perlu dijemur di bawah matahari langsung. Cahaya matahari yang terik bisa mempercepat pudarnya warna pakaian.
Artikel Terkait
Artikel Lainnya