Sejarah Ponsel, Evolusi Yang Menembus Batas

Tak ada yang mengira bila pencapaian smartphone sudah sedemikian maju, bahkan tak keliru bila ada yang menyebutnya telah menembus batas.

Sejak istilah 'smartphone' mulai dikenal pada tahun 1993, yaitu lewat IBM Simon, peran smartphone sekedar mengedepankan kombinasi fungsi ponsel dan PDA (personal digital assistant). Tapi kini sudah jauh beda, smartphone punya peran kunci dalam kehidupan sehari-hari, berkat keajaiban OS (operating system), smartphone bisa menjelma untuk peran mobile commerce, payment, banking, gaming, sport, health, office, gaming, dan masih banyak lainnya yang mungkin belum terbayangkan saat ini. Perilaku penggunanya, khususnya di wilayah urban juga begitu bergantung dan terpengaruh pada konsol digital ini.

Seperti halnya bila kita bicara tentang mobil balap, maka smartphone yang telah eksis lebih dari dua dekade juga punya life time history yang menarik. Di awal diperkenalkan, smartphone diklasifikasikan sebagai high end mobile phone yang dilengkapi dengan kemampuan mobile computing. Meski belum ada definisi yang baku untuk membedakan ponsel biasa dan smartphone, tapi secara kasat mata keduanya dipisahkan oleh adanya application programming interface (API) pada smartphone yang memungkinkan sebuah ponsel untuk mengoperasikan aplikasi pihak ketiga dan penyatuan sistem operasi (OS) dan hardware yang lebih baik ketimbang ponsel biasa.

Ponsel pintar pertama yang diperkenalkan adalah IBM Simon. Smartphone ini diciptakan pada tahun 1992 dan dijual ke publik pada 1993. Ponsel ini mempunyai beberapa aplikasi tambahan seperti kalender, address book, world clock, kalkulator, notepad, email client, mengirim dan menerima fax, serta games. Ponsel ini didesain tanpa tombol fisik dan menggunakan layar touchscreen.

Di era berikutnya, Nokia meluncurkan smartphone pertamanya, Communicator 9000 yang diluncurkan pada 1996. Communicator membuat terobosan dalam hal desain lipat full Qwerty pertama. Namun, penggunaan kata 'smartphone’ sebagai bagian dari merek dagang baru terlihat pada tahun 2000. Terobosan penamaan ini diprakarsai oleh Ericsson yang kala itu meluncurkan seri R380. Karena di awal sudah mampu menarik perhatian, majalah Popular Science pada Desember 1999 menobatkan R380 sebagai The Most Important Advances in Science and Technology.

Berangkat dari gaung smartphone R380, mulailah banjir produk smartphone di pasaran, sebut saja pada generasi awal ada seri Sony Ericsson P800, Nokia Communicator 9210, BlackBerry, hingga iPhone. Vendor pun kemudian dibawa pada situasi kompetisi yang multi aspek untuk urusan smartphone. Lepas dari adu fitur, tampilan antarmuka, dan hardware, beranjak pada adu gengsi soal desain. Hingga akhirnya sampai pada persaingan sistem operasi (operating system/OS).

Lewat seleksi alam yang ketat, kini hanya ada beberapa OS smartphone yang menojol, sebut saja Android, iOS, BlackBerry, dan Windows Phone. Lewat seleksi alam pada OS, menjadi menarik untuk melihat masa depan smartphone. Siapa yang mengira, bahwa OS Symbian S60 yang merajai pasar lebih dari satu dekade, tapi nyatanya bisa tumbang dalam waktu kurang dari dua tahun oleh hadirnya Android di tahun 2010. Bukan tak mungkin nantinya sejarah akan berulang dengan penguasan pasar yang berbeda.