Kebiasaan minum kopi di pagi hari ternyata tak begitu sehat. Berbagai ancaman kesehatan mengintai, salah satunya hormon korisol meningkat.
Namun ternyata beberapa kebiasaan tak baik untuk kesehatan.
Salah satunya adalah kebiasaan minum kopi di pagi hari.
Morning coffee sudah jadi kebiasaan banyak orang.
Tak hanya untuk membuat mata lebih segar, kopi juga dirasa mampu mengembalikan konsentrasi agar lebih bersemangat dalam menjalani hari.
Hal ini karena kafein dalam kopi terbukti mampu meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan mood, fungsi hati, otak, dan kinerja otot.
Selain itu, kopi juga mampu menurunkan berat badan.
Kopi juga bisa membantu tubuh terlindung dari berbagai penyakit, seperti diabetes tipe 2, alzheimer, hingga penyakit jantung, bila dikonsumsi secara benar.
Tetapi apakah minum kopi di pagi hari baik bagi kesehatan?
Stop kebiasaan minum kopi di pagi hari (www.acteast.indiaincorporated.com)
Rupanya, minum kopi di pagi hari tak selalu baik. Mengutip dari Healthline, minum kopi di pagi hari terlebih saat belum makan terbukti mampu merangsang produksi asam lambung.
Kopi bisa membuat iritasi perut, memperburuk gejala gangguan usus; seperti irritable bowel syndrome (IBS), bahkan bisa menyebabkan mual, muntah, refluks asam, dan gangguan pencernaan.
Oleh sebab itu, minum kopi saat perut kosong cukup berbahaya bagi tubuh karena mampu merusak lapisan perut.
Meski demikian, ada pula anggapan bahwa mengonsumsi kopi saat perut kosong dapat meningkatkan hormon stres, yakni hormon kortisol.
Kortisol diproduksi oleh kelenjar adrenal dan membantu mengatur metabolisme, tekanan darah, dan kadar gula darah.
Tapi ketika minum kopi dalam jumlah yang banyak, malah bisa memicu masalah kesehatan lain.
Banyak pecinta kopi yang mengalami masalah kesehatan seperti masalah tulang, tekanan darah tinggi, hingga diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.
Tingkat kortisol secara alami memuncak ketika seseorang bangun, kemudian perlahan menurun sepanjang hari, dan memuncak lagi selama fase awal tidur.
Menariknya, kopi merangsang produksi kortisol. Namun, kenaikan hormon kortisol yang disebabkan oleh kopi dapat dikatakan relatif rendah,
Bahkan ada penelitian yang mengungkapkan, tidak ada peningkatan hormon ini sama sekali.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya mengonsumsi kopi saat perut kosong memang tidak masalah apabila ia tidak sensitif terhadap kafein.
Apabila seseorang mengalami sensitivitas terhadap kafein, sebaiknya tidak mengonsumsinya sama kali, baik dalam keadaan perut kosong maupun perut terisi.(dbs)
Studi Banding Pembelajaran Agama Islam di Pesantren Modern dan Tradisional: Kasus Al-Masoem
11 Jul 2024 | 73
Pesantren telah lama menjadi lembaga pendidikan tradisional Islam di Indonesia. Namun, dengan perkembangan zaman, pesantren modern pun mulai muncul di berbagai kota, termasuk di Bandung. ...
Cari Kulkas 2 Pintu Jumbo yang Hemat Energi dari Polytron Belleza Jumbo
11 Feb 2023 | 829
Kulkas adalah salah satu peralatan rumah tangga yang penting untuk dimiliki. Kulkas memiliki fungsi untuk menyimpan makanan dan minuman agar tetap segar dan tidak cepat rusak. Berbagai ...
Kiat Selektif Pilih Mainan Anak agar Anak Senang, Orangtua Tenang
23 Jan 2020 | 947
Kini banyak toko offline dan daring yang menjajakan ragam mainan anak dengan harga bervariasi. Selain itu, mal menjadi salah satu tempat yang dianggap menyediakan produk berkualitas, ...
Ujian Terberat Ketika Merasa Diri Sudah Soleh
21 Sep 2022 | 645
Ini yang dialami oleh kita-kita tatkala sudah lama belajar agama. Merasa diri sudah lebih dari orang lain dan lebih paham dari yang lain. Padahal kekurangan kita teramat banyak. Maksiat ...
Menurut Pengamat Puan Maharani Memang Lebih Cocok Lanjutkan Program Jokowi
26 Mei 2022 | 528
Antara Puan dan Ganjar, kini PDIP sedang dilanda kegalauan. Bagaimana tidak, selain ada dukungan untuk Ganjar pranowo untuk maju sebagai Capres di 2024 kini nama Puan Maharani pun muncul ...
Fakta Bahwa Fisioterapi Bisa Menyembuhkan Penyakit
14 Mei 2022 | 944
Ada sebagian orang yang pergi berobat ke alternatif saat mereka mengalami cedera dan memilih pengobatan tertentu, memang sih hak setiap orang dalam memilih alternatif untuk pengobatan sakit ...