Kuliner sate sudah tak asing lagi di tanah air. Jenisnya banyak sekali. Setiap daerah rasanya memiliki sate khas masing-masing. Belum lagi ada banyak bahan makanan yang bisa dibuat dengan cara disate. Tak hanya daging hewan berkaki empat, daging unggas, hewan laut, hingga sayur dan buah juga bisa dibuat sajian sate.
Bukan sate namanya jika tak menggunakan tusuk sate. Jadi, jenis kuliner apa pun yang diolah dengan cara dipotong kecil-kecil lalu disusun pada sebuah tusukan, itu adalah sate.
Akan tetapi, dari manakah kuliner sate bermula? Penulis buku Kitchen Daily (1988), Jennifer Brennan pernah mengatakan bahwa meskipun Thailand dan Malaysia menganggap hidangan ini adalah milik mereka, tanah air sate yang sesungguhnya di Asia Tenggara adalah Jawa, Indonesia. Sate dikembangkan dari adaptasi kebab India yang dibawa oleh pedagang Muslim ke Jawa. Bahkan India tak dapat mengakui sebagai asal mulanya karena hidangan ini merupakan pengaruh Timur Tengah.
Sejak masa berburu dan mengumpulkan makanan, manusia primitif yang nomaden sudah mengenal daging sebagai makanan utama selain tumbuhan. Semakin berkembang wawasannya, manusia primitif tidak begitu saja memakan daging mentah hasil buruannya. Berbagai cara dilakukan untuk mengolah daging, salah satunya melalui pembakaran agar daging menjadi matang.
Majunya perkembangan dunia juga memajukan ilmu di bidang kuliner. Teknik membakar daging tak hanya membakar dan mengasapi daging mentah. Salah satu warisan budaya olahan daging adalah sate.
Laman Wikipedia menyebutkan, kata ”sate” atau ”satai” diduga berasal dari bahasa Tamil. Diduga sate diciptakan oleh pedagang makanan jalanan di Jawa sekitar awal abad ke 19, berdasarkan fakta bahwa sate mulai populer pada masa tersebut bersamaan dengan semakin banyaknya pendatang dari Arab dan pendatang Muslim Tamil serta Gujarat dari India ke Indonesia. Hal itu pula yang menjadi alasan populernya penggunaan daging kambing dan domba sebagai bahan sate yang disukai oleh warga keturunan Arab.
Dari Jawa, sate menyebar ke seluruh kepulauan nusantara yang menghasilkan beraneka variasi sate. Pada akhir abad ke-19, sate menyeberangi Selat Malaka menuju Malaysia, Singapura, dan Thailand, dibawa oleh perantau Jawa dan Madura yang mulai berdagang sate di negeri jiran tersebut.
Pada abad ke-19, istilah sate berpindah bersamaan dengan perpindahan pendatang Melayu dari Hindia Belanda menuju Afrika Selatan. Di sana, sate dikenal sebagai sosatie. Orang Belanda juga membawa hidangan ini dan banyak hidangan khas Indonesia lain ke Belanda. Hingga kini, seni memasak bangsa Indonesia juga memberi pengaruh pada seni memasak bangsa Belanda.
Sate juga mengalami modifikasi bergantung geografi daerah. Di Indonesia yang multikultur, ada banyak ragam sate yang terlihat dari perbedaan bumbu atau cara penyajiannya. Ada sate maranggi, sate bali, sate madura, sate jawa, hingga sate padang. Paling umum adalah olahan sate dengan bumbu kacang dan kecap manis.
4 Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga
31 Jan 2020 | 1292
Terkadang saat kita telah siap berumah tangga, maka kita pun mesti siap dengan semua hal, termasuk dengan bagaimana cara mengatur keuangan dalam rumah tangga. Cara mengatur keuangan ...
Tips Olahraga Sambil Bekerja di Rumah
27 Sep 2021 | 907
Bekerja di rumah saja bukan menjadi alasan untuk tidak berolahraga. Apalagi di saat pandemi, tubuh perlu tetap sehat untuk menjaga imunitas tubuh. Atlit Olimpiade Inggris sekaligus ...
Panduan Investasi Properti Untuk Pemula
31 Jan 2020 | 1394
Terdapat berbagai pilihan investasi yang ditawarkan kepada konsumen mulai dari investasi mata uang asing, saham, reksadana, obligasi, emas, atau pun investasi properti. Melakukan ...
3 Bekal yang Wajib Dimiliki Para Calon Jamaah Haji
24 Agu 2021 | 1617
Allah SWT telah mewajibkan hamba-Nya memiliki bekal untuk menjalankan ibadah haji. Kewajiban tersebut ditegaskan Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat ...
Pentingnya Perawatan Filter Bahan Bakar pada Isuzu Elf NMR
14 Jul 2024 | 740
Filter bahan bakar adalah komponen penting dalam sistem penyaringan kendaraan yang berpengaruh langsung terhadap performa dan efisiensi mesin. Teknologi ini adalah solusi tepat bagi para ...
6 Cara Supaya Rumah Cukup Ramah untuk Anak Selama Social Distancing
4 Apr 2020 | 1144
Kebijakan social distancing mewajibkan seluruh kegiatan dikerjakan di rumah. Termasuk membuat rumah sebagai arena bermain untuk anak-anak. Untuk beberapa orangtua, memamerkan karya seni ...