rajatv
Memindahkan Perasaan Cemas pada diri Anak

Memindahkan Perasaan Cemas pada diri Anak

11 Jan 2020
1329x
Ditulis oleh : Admin

Tidak semua orangtua cukup peduli terhadap perkembangan moral anak yang berkaitan dengan integritas diri anak. Namun, yang harus dipahami oleh seluruh orangtua bahwa setiap anak itu terlahir baik, suci, fitrah, seperti kertas putih. Orangtua sebagai lingkungan awal, akan menjadi "tinta pertama” yang akan menggoreskan apakah anak itu baik atau buruk. Jadi, orangtua adalah arsitek pertama yang membangun pijakan dasar bagi pembentukan sendi-sendi kepribadian anak-anaknya.

Ibaratnya petani yang menabur benih. Ketika tanaman itu tumbuh, pemberian pupuk dan perawatan yang diberikan akan menentukan "kualitas pohon" yang dihasilkan. Jika benih dan pupuknya cukup baik, insyaallah akan menghasilkan kualitas pohon yang baik dan sebaliknya meskipun memiliki benih yang baik, tetapi pupuknya tidak baik, jangan berharap akan menuai hasil yang baik, apalagi jika benih dan pupuknya tidak baik. Jadi janganlah heran, bahwa apa yang kita tanam, akan menjadi hasil yang kita tuai.

Remaja secara keseluruhan adalah individu yang benar-benar berada dalam kondisi perubahan yang menyeluruh menuju ke arah kesempurnaan sehingga remaja digolongkan pada individu yang sedang tumbuh dan berkembang. Elizabeth Hurlock, ahli psikologi perkembangan menyatakan bahwa masa remaja adalah masa transisi sebagai peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Dalam setiap masa peralihan, status individu tidaklah jelas, serta terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan. Untuk itu, peran keluarga menjadi sangat penting agar remaja dapat memiliki kepribadian yang matang sesuai usianya.

Dalam perkembangan sosialnya, remaja akan melakukan dua macam gerak, yaitu mulai memisahkan diri dari orangtua, menuju ke arah teman sebayanya (peergroup). Mereka akan mengalami kebebasan dari keluarga atau orangtua. Kebebasan tersebut meliputi pencapaian otonomi secara fisik dan psikologis. Dengan demikian, sangatlah wajar jika remaja sebagian besar akan lebih dekat dan terbuka dengan temannya, daripada dengan orangtuanya.

Ketahanan pribadi anak berawal dari lingkungan keluarga, baru sekolah, dan terakhir lingkungan luar yang lebih luas. Semua seperti lapisan-lapisan, jika lapisan awalnya keropos dan kurang kokoh, ia akan lebih mudah menyerap pengaruh lingkungan dari lapisan-lapisan berikutnya. Untuk itu, sejauh Anda dan keluarga telah menyiapkan lapisan awal yang cukup baik, secara otomatis anak akan memiliki "daya seleksi" tersendiri untuk mampu membedakan mana yang baik dan tidak baik dengan jelas.

Untuk itu Anda sebaiknya tidak perlu terlalu khawatir, sejauh apa yang telah Anda lihat bahwa anak Anda tumbuh dengan wajar dan baik-baik saja, walaupun sikap hati-hati dan waspada tetap Anda jaga. Prinsipnya jangan sampai secara tidak sadar, Anda sebagai orang tua memindahkan kecemasan diri Anda pada mereka. Hal ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada anak dan seolah-olah merasa tidak dipercaya.

Ada pun yang dapat Anda lakukan adalah, berpikir keras untuk mengasuh, membesarkan, dan mendidik anak-anak Anda untuk mampu menghadapi zaman. Seorang ahli parenting mengatakan bahwa "orang-orang besar tidak dilahirkan. Mereka ditempa, diukir, dan dipersiapkan oleh pendidikan yang baik. Salah satunya adalah orangtua yang senantiasa menyemangati cinta. Menggerakkan jiwa mereka untuk melakukan kerja besar dan bermakna, bukan menyibukkan diri dengan kekurangan anak-anak mereka”.

Memiliki orangtua yang selalu berpikir positif merupakan keberuntungan tersendiri bagi perkembangan pribadi seorang anak. Semoga kita mampu menggoreskan tinta emas pada jiwa anak-anak masa depan bangsa ini.

Baca Juga:
Serupa Tetapi Tidak Sama, Kenali Perbedaan Gejala Flu Biasa dan Coronavirus

Serupa Tetapi Tidak Sama, Kenali Perbedaan Gejala Flu Biasa dan Coronavirus

Kesehatan      

18 Maret 2020 | 1268


Hingga tanggal 16 Maret 2020 lalu, banyaknya penderita positif COVID-19 maupun virus Corona di Indonesia menjadi 117 perkara. Angka ini melejit tinggi cuma dalam waktu seminggu. Guna ...

Innalillahi! Angka Kematian Jamaah Haji 2023 Melonjak Hingga 555 Orang

Innalillahi! Angka Kematian Jamaah Haji 2023 Melonjak Hingga 555 Orang

Wisata      

15 Jul 2023 | 649


Tingginya angka kematian setelah puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina terlihat dalam Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama pada Selasa ...

pesantren al-masoem

Kerjasama dengan Lembaga Keagamaan untuk Pendidikan Rohani di SMA Islam Al Masoem Bandung

Pendidikan      

9 Jul 2024 | 300


SMA Islam Al Masoem merupakan salah satu SMA boarding yang berlokasi di Bandung. Dikenal sebagai pesantren modern di Bandung, sekolah ini memiliki komitmen untuk memberikan pendidikan yang ...

Berkreasi dengan Shibori sambil Melatih Kesabaran

Berkreasi dengan Shibori sambil Melatih Kesabaran

Pengetahuan      

29 Des 2019 | 2128


Shibori adalah cara menghias kain atau bahan tekstil dari Jepang dengan cara mencelup kain yang telah diikat, dijahit, atau dilipat menurut pola khusus. Di tanah air, shibori sering kali ...

Pilih Haji Plus Bagi yang Tidak Mau Menunggu Lama

Pilih Haji Plus Bagi yang Tidak Mau Menunggu Lama

Wisata      

21 Apr 2022 | 830


Haji khusus atau haji plus adalah tuntutan perbaikan ekonomi yang tidak lagi merasa puas dengan pelayanan haji regular. Hukum ini sudah ada untuk melakukan perjalanan haji dengan membayar ...

Buat Ayam Geprek di Rumah? Siapa Takut

Buat Ayam Geprek di Rumah? Siapa Takut

Kuliner      

1 Jun 2020 | 1269


Awal tahun ini Indonesia dilanda kepanikan dengan adanya wabah Covid-19. Guna mencegah penyebaran virus covid-19 pemerintah memberlakukan kebijakan social distancing atau pembatasan sosial ...