Ponsel Gaming Semakin Menjamur, Gimmick ataukah Realita

Oleh Writer, 26 Feb 2020
Menjamurnya tren mobile gaming menjadikan vendor ponsel bersaing memproduksi ponsel gaming. Entah ponsel-ponsel itu memakai chipset spesial gaming ataupun semata-mata mode gaming.

Timbul pertanyaan apakah fitur dan spesifikasi spesial gaming itu cuma menjadi pancingan semata untuk menarik atensi para gamers. Ataukah ponsel-ponsel ini benar-benar mempunyai kekhasan khusus dengan membawa embel-embel gaming itu.

Pengamat gawai, Lucky Sebastian menyatakan ada kemungkinan vendor ponsel menampilkan fitur gaming semua akibat memandang tren mobile gaming. Barangkali saja ada merek yang memandang tren ini, lantas membuat pseudo-nya. Fitur semata-mata ada, tetapi di belakangnya tidak menerapkan apa-apa. Di sisi lain, mayoritas fitur gaming di ponsel sekarang ini adalah jelas dan betul-betul sanggup meningkatkan performa ponsel. Kinerja prosesor ataupun soc lebih gegas dipindahkan ke cluster sangat tinggi yangg paling gegas. Cluster pertama untuk CPU SoC yang lebih kencang, tetapi lebih memakan energi.

Head of Business Development Moonton Indonesia, Martinus Manurung menyatakan chipset gaming memicu performa gaming supaya dapat memberikan pengalaman gaming yang mulus. Moonton ialah developer games esports Mobile Legends.

Secara umum chipset mempengaruhi ke gaming quality, khususnya berkenaan dengan grafis. Chipset spesifik gaming membentuk frame per second yang lebih tinggi sehingga lebih mulus gameplay dan visualnya.

Fitur gaming mempunyai 2 fungsi. Fungsi pertama ialah fitur gaming menjadikan ponsel tidak akan memperoleh telepon sampai notifikasi ketika bermain game sehingga lebih fokus bermain. Hal ini benar-benar tidak berfungsi dari segi performa. Fungsi kedua ialah fitur gaming mengalokasi chipset supaya lebih fokus untuk menggarap beban saat bermain game. Sehingga aplikasi-aplikasi aktif akan ditutup oleh mode gaming supaya prosesor dapat lebih fokus menggarap beban gaming.

Fitur mode game pun menyebabkan ponsel melakukan overclocking. Ini ialah sebutan yang dipakai untuk aksi guna menggeber performa ponsel. Dengan overclock chipset ponsel dituntut bekerja melebihi batas yang dianjurkan oleh manufaktur. Lantas dapat pula clock GPU dipacu untuk lebih optimum ataupun dalam clock yang optimal. Fungsi pertama dan kedua dapat digabung dalam satu fitur gaming.

Chipset untuk gaming pun bukan semata-mata gimmick. Chipset spesial gaming mempunyai clocking yang lebih tinggi. Malahan pembuat chipset pun memakai kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk meningkatkan performa ponsel. Seperti Qualcomm Elite Gaming, menggunakan AI, dan membuat games berat dapat lebih gegas menggunakan cluster CPU tercepat dan clock GPU lebih tinggi. Contoh lain ialah Samsung games Booster yang menganalisa jenis game lewat AI. Mode gaming mengatur konfigurasi CPU, GPU dan RAM yang dirasa paling maksimal untuk jenis games itu. Untuk games berbasis online, AI pun dapat digunakan untuk koneksi yg lebih baik, ataupun perpindahan dari WiFi ke LTE untuk memperkecil koneksi drop.

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

 
Copyright © TigaPagi.com
All rights reserved